TUGAS BAHASA INDONESIA KARYA ILMIAH SEDERHANA
PENGELOLAAN
SEDERHANA PEREKONOMIAN DESA
DISUSUN
OLEH :
M.
ADITYA ADE PRATAMA
SMP
NEGERI 1 GUNUNG MEGANG
TAHUN
AJARAN 2013/2014
i
PENGESAHAN
Karya
tulis berjudul “Pengelolaan Sederhana Perekonomian Desa” ini telah
disetujui dan disahkan oleh kepala
sekolah dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Januari 2014
Mengetahui,
Gunung Megang, 28 Januari 2014
Kepala Sekolah SMPN 1 Gunung
Megang Guru
Pembimbing
Drs. Jutawani, M.Si Suciaty, S.Pd
NIP 19661201 199412 1 002 NIP
19710223 200604 2003
ii
PERSEMBAHAN
Karya tulis berjudul ‘’PENGELOLAAN SEDERHANA PEREKONOMIAN
DESA” ini disusun, khusus dipersembahkan kepada :
1.
Bapak Drs. Jutawani, M.Si selaku kepala
sekolah SMP Negeri 1 Gunung Megang
2.
Ibu guru pembimbing
3.
Guru dan TU di SMP Negeri 1 Gunung Megang
4.
Ibu Suciaty, S. Pd selaku wali kelas IX I
5.
Para Pembaca yang budiman
6.
Orang tua tercinta
iii
Motto
Jika
kamu terus-menerus ada di pusaran masalahmu, maka kamu akan terperangkap di
dalam palung kehidupan. Berpikirlah
positif dan bahagialah, dunia akan lebih indah dan jika kamu tidak
merubah caramu maka kamu seperti memeras jerami untuk mendapatkan santan.
Menang
dalam hidup tak selalu mendapat medali atau piala, kamu menang jika telah
berhasil mengalahkan egomu dan merubah caramu yang individu demi kebersamaan.
Kata-kata
terkadang menyakitkan, tetapi kejujuran adalah dominasi keindahan.
Meminta
maaf hanya dilakukan oleh orang-orang pemberani dan berhati ksatria
(M. Aditya Ade Pratama)
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ini pada tanggal 28 Januari 2014.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi tentang Pengelolaan Sederhana
Perekonomian Desa sebagai tugas yang harus ditempuh oleh setiap siswa.
Laporan ini disusun berdasarkan penelitian
melalui Study kepustakaan, namun dalam penyusunannya, kami menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari taraf kesempurnaan, oleh karena itu dengan
rendah hati kami menaati saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pembaca.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami
menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Bapak Drs.
Jutawani, M.Si selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gunung Megang
2.
Ibu Sutiaty,
S. Pd., selaku pembimbing
3.
Semua rekan
dan pihak-pihak yang telah membantu pembuatan karya tulis ini
Gunung Megang, 28 Januari 2014
Penyusun
v (M. Aditya Ade Pratama)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
PENGESAHAN.................................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN................................................................................................................. iii
MOTTO.................................................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................................v
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................vi
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang
Masalah........................................................................................................1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C.
Tujuan
Penulisan...................................................................................................................2
D. Metode dan
Teknik Penulisan................................................................................................ 2
E.
Manfaat
Penulisan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A. Landasan Teori....................................................................................................................... 3
B. Isi
Pembahasan....................................................................................................................... 4
- Pengertian Pembangunan Desa............................................................................................. 4
-
Cara Meningkatkan Perekonomian Desa dan
Faktor yang Mempengaruhinya.... 5
- Cara Meningkatkan Kesejahteraan & Pola Pikir
Masyarakat Menjadi Lebih Baik....6
- Ciri-Ciri Ekonomi
Pancasila.....................................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 8
A.
Kesimpulan............................................................................................................................ 8
B.
Saran
....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................................ 9
vi
Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Jika kita melihat tata cara pelaku
perekonomian yang masih bersifat tradisional, yakni masih berpedoman pada
kebiasaan, naluri, dan semangat dalam mencari nafkah. Hal ini sangat riskan
karena kegagalan demi kegagalan akan dialami. Untuk itu peranan manajemen yang
baik akan dapat menolong mengatasi hal tersebut.
Masalah lain yang timbul adalah tingkat
kesejahteraan yang kurang, sebab peralatan yang digunakan masih awam dan
tradisional.
Para petani dan pedagang di desa sebenarnya
secara langsung sudah menggunakan prinsip manajemen. Hal itu terlihat dari cara
mengolah sawah atau lahan pertaniannya. Masyarakat desa harus lebih produktif.
Tetapi cara itu belum cukup maksimal karena dengan sistem manajemen yang terarah
dan terpadu. Untuk itu, pengelolaan perekonomin yang belum maksimal harus
dimaksimalkan oleh masyarakan di desa.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah pada karya tulis ini adalah :
1. Bagaimana cara meningkatkan perekonomian
desa?
2. Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan dan
pola pikir masyarakat menjadi lebih baik?
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejauh mana Pengelolaan
Sederhana Perekonomian Desa
2. Sebagai tugas Bahasa Indonesia Kelas IX I
C. METODE DAN TEKNIK PENULISAN
Kami dalam menyusun karya tulis ilmiah ini menggunakan metode dan teknik
study kepustakaan.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah dapat mengetahui sejauh mana Pengelolaan Sedehana Perekonomian Desa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Konsep pembangunan, mempunyai 3 sifat penting, yaitu :
proses terjadinya perubahan secara terus menerus adanya usaha untuk menaikkan
pendapatan perkapita masyarakat dan kenaikan pendapatan masyarakat yang terjadi
dalam jangka waktu yang panjang.
Menurut todaro (1998) pembangunan bukan hanya fenomena semata, namun pada akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan manusia.
Todaro (1998) menambahkan bahwa pembangunan ekonomi telah digariskan kembali dengan dasar mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran dalam kontenks pertumbuhan ekonomi atau ekonomi negara yang sedang berkembang.
Rostow (1971) juga menyatakan bahwa pengertian pembangunan tidak hanya pada lebih banyak output yang dihasilkan tetapi juga lebih banyak output daripada yang diproduksi sebelumnya.
Dalam perkembangannya, pembangunan melalui tahapan-tahapan : masyaralat tradisional, pra kondisi lepas landas, lepas landas, gerakan menuju kematangan dan masa konsumsi besar-besaran. kunci diantara tahapanini adalah tahap lepas landas yang didorong oleh satu atau lebih
sektor. pesatnya pertumbuhan sektor utama ini telah menarik bersamanyabagian ekonomi yang kurang dinamis.
Menurut hanafiah (1892) pengertian pembangunan mengalami perubahan karena pengalaman pada tahun 1950-an sampai tahun 1960-an menunjukkan bahwa pembangunan yang berorientasi pada kenaikan pendapatan nasional tidak bisa memecahkan masalah pembangunan. hal ini terlihat dari taraf hidup sebagian besar masyarakat tidak mengalami perbaikan kendatipun target kenaikan pendapatan nasional per tahun meningkat. dengan kata lain, ada tanda-tanda kesalahan besar dalam mengartikan istilah pembangunan secara sempit.
Akhirnya disadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan pendapatan nasional saja. pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.
Berbagai sudut pandang dapat digunakan untuk menelaah pembangunan pedesaan. menurut haeruman ( 1997 ), ada dua sisi pandang untuk menelaah pedesaan, yaitu:
Menurut todaro (1998) pembangunan bukan hanya fenomena semata, namun pada akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan manusia.
Todaro (1998) menambahkan bahwa pembangunan ekonomi telah digariskan kembali dengan dasar mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran dalam kontenks pertumbuhan ekonomi atau ekonomi negara yang sedang berkembang.
Rostow (1971) juga menyatakan bahwa pengertian pembangunan tidak hanya pada lebih banyak output yang dihasilkan tetapi juga lebih banyak output daripada yang diproduksi sebelumnya.
Dalam perkembangannya, pembangunan melalui tahapan-tahapan : masyaralat tradisional, pra kondisi lepas landas, lepas landas, gerakan menuju kematangan dan masa konsumsi besar-besaran. kunci diantara tahapanini adalah tahap lepas landas yang didorong oleh satu atau lebih
sektor. pesatnya pertumbuhan sektor utama ini telah menarik bersamanyabagian ekonomi yang kurang dinamis.
Menurut hanafiah (1892) pengertian pembangunan mengalami perubahan karena pengalaman pada tahun 1950-an sampai tahun 1960-an menunjukkan bahwa pembangunan yang berorientasi pada kenaikan pendapatan nasional tidak bisa memecahkan masalah pembangunan. hal ini terlihat dari taraf hidup sebagian besar masyarakat tidak mengalami perbaikan kendatipun target kenaikan pendapatan nasional per tahun meningkat. dengan kata lain, ada tanda-tanda kesalahan besar dalam mengartikan istilah pembangunan secara sempit.
Akhirnya disadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan pendapatan nasional saja. pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.
Berbagai sudut pandang dapat digunakan untuk menelaah pembangunan pedesaan. menurut haeruman ( 1997 ), ada dua sisi pandang untuk menelaah pedesaan, yaitu:
- pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan masyarakat desa itu sendiri. pendekatan ini meminimalkan campur tangan dari luar sehingga perubahan yang diharapkan berlangsung dalam rentang waktu yang panjang.
- sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai suatu interaksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakt desa dan dorongan dari luar untuk mempercepat pemabangunan pedesaan.
- pembangunan desa adalah proses kegiatan pembangunan yang berlangsung didesa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat. menurut peraturan pemerintah republik indonesia no : 72 tahun 2005 tentang desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya dan menurut ayat (3) bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa.
3
ISI PEMBAHASAN
- Pengertian Pembangunan Desa
Pembangunan Desa adalah kegiatan memajukan
desa dengan menambah infrastruktur dan perlengkapan desa guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan perpaduan ilmu dan seni dalam mengatur proses
pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu
Proses
Dan
Manfaat
|
Efektif
|
Efisien
|
tujuan
|
Sumber Daya
|
Gambar 1 Skema
manajemen secara sederhana
Dengan manajemen, daya guna dan
hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Adapun unsur-unsurnya
terdiri dari manusia, uang atau modal, tata cara, alat dan mesin, bahan baku,
dan pasar. Unsur-unsur itu merupakan sumber daya yang dapat diatur, dikelola,
dan dimanfaatkan untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
4
- Cara Meningkatkan Perekonomian Desa dan
Faktor yang Mempengaruhinya
Cara meningkatkan perekonomian desa
dilakukann dengan prinsip kerja sama dan kekeluargaan. Dalam hal ini pemerintah
dan rakyat saling berinteraksi dan berintegrasi bekerja bersama-sama,
bergotong-royong, saling mengisi untuk menjalankan produksi dan distribusi guna
mewujudkan kekayaan umum serta pembagian yang adil dan merata.
Meningkatkan perekonomian desa
dilakukan dengan prinsip ekonomi pancasila, seperti :
a.
Penggarapan lahan pertanian dikerjakan dengan gotong royong dengan upah yang
bukan berupa uang; kalaupun ada, jumlahnya sangat minim.
b.
Sistem pembayaran upah yang bukan berupa uang tersebut terlihat saat memanen
padi di sawah, yang menggunakan sistem bawon, yaitu pemberian upah berupa padi
dengan melihat sedikit banyaknmya seseorang dalam memanen padi dalam satu hari.
Dari sini terlihat bahwa kerja sama, gotong
royong, dan kekeluargaannya sangat luar biasa. Sikap itu merupakan cerminan
dari pedoman dan wujud Ekonomi Pancasila sehingga fungsi tanah hak milik
benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan sosial demi kesejahteraan bersama.
Usaha untuk meningkatkan perekonomian desa dilakukan dengan jalan menerapkan
kaidah manajemen sederhana.
5
- Cara Meningkatkan Kesejahteraan & Pola
Pikir Masyarakat Menjadi Lebih Baik
Dengan
cara membuat perencanaan yang matang tentang pemanfaatan lahan pertanian dengan
melihat bagaimana kemungkinan yang ada, kapan waktu pengolahan dan
pelaksanaannya, bagaimana sistem pengolahan yang baik dan benar, pemeliharaan
serta cara-cara pengolahan setelah panen.
Kita harus mengubah pola pikir
masyarakat yang individu menjadi kebersamaan demi terciptanya keharmonisan dan
kekompakan masyarakat di desa. Untuk sektor niaga kita bisa mengembangkan usaha
dengan melihat kemampuan dan peluang pasar yang ada, kita bisa memanfaatkan apa
saja sumber daya yang ada di desa kita menjadi sumber penghasilan dan mata
pencarian penduduk. Bukan tak mungkin desa kita akan maju dan meningkat menjadi
kecamatan, meningkat lagi menjadi kota. Tentunya dengan dukungan rakyat,
kesejahteraan, dan pola pikir yang kreatif memanfaatkan apa yang ada dan sumber
daya alam dan sumber daya manusia di desa.
Asas kekeluargaan dan gotong royong masih
dijunjung tinggi. Perekonomian desa masih mengandalkan sektor pertanian sebagai
sumber utama penghasilan.
Kekeluargaan dan gotong royong lahir dari
segala kegiatan untuk kesejahteraan lahiriah dan rohaniah yang menitikberatkan
pada kesatuan sosial dan ketuhanan.
6
- Ciri-Ciri
Ekonomi Pancasila
1.
Kekeluargaan dan gotong royong yang lahir dari:
a.
kesadaran budi dan hati nurani untuk mengerjakan segala sesuatu oleh semua dan
untuk semua
b.
kesadaran dan semangat untuk mengerjakan dan menanggung akibat dari suatu karya
secara bersama-sama tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya
sendiri, melainkan untuk kebahagiaan bersama.
2.
Keadilan sosial yang bersumber dari cinta kasih dalam usaha memajukan
kesejahteraan bersama.
3.
Tata produksi dan tata distribusi ditujukan untuk kesejahteraan, pembagian yang
merata dan adil, guna mencapai cita-cita masyarakat sama rasa samarata.
4.
Segala kegiatan untuk kesejahteraan lahiriah dan rohaniah yang menitikberatkan
pada kesatuan sosial dan ketuhanan
7
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Pada makalah ini, kesimpulan yang dapat
penulis ambil adalah bagaimana cara kita mengolah dan mengelola desa kita
dengan optimal, efektif, dan efisien dengan menggunakan prinsip ekonomi
pancasila dan sistem manajemen secara sederhana dengan keterkaitan sumber daya
alam dan sumber daya manusia. Dengan menerapkan prinsip ekonomi pancasila dan
sistem manajemen secara sederhana kita dituntut untuk lebih kreatif berpikir.
Dalam hal ini yang terpenting adalah pengaturan diri sendiri maupun orang lain
sehingga prinsip ekonomi dapat dilaksanakan. Bagaimana membuat produk,
menentukan harga,mengadakan promosi dan pemasaran, dll.
Usaha-usaha penerapan manajemen secara
sederhana dalam perekonomian pedesaan diharapkan dapat menambah wawasan
masyarakat desa sehingga dapat mengatur dirinya sendiri, keluarga maupun dalam
berusaha. Akhirnya, masyarakat dapat meningkatkan perekonomiannya.
- SARAN
Dalam hal ini, kita bukan hanya terpaku
pada teori tetapi pelaksanaan langsung. Penulis menyarankan kepada umumnya
pembnaca, dan khususnya saya sendiri untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan
peluang dan membangun desa demi terciptanya kesejahteraan masyarakat. Saran
saya diharapkan setelah membaca makalah ini kita akan lebih terpacu untuk giat
belajar demi masa depan dan meningkatkan mutu pembangunan, serta penulis
berharap para pembaca bisa membangun sendiri desanya/tempat tinggal dimanapun
berada.
8
DAFTAR PUSTAKA
Setiyadi. 1996. Pengelolaan Sederhana Perekonomian Desa. Jakarta:
Balai Pustaka
No comments:
Post a Comment