Sekiranya dengarkanlah.
Biarkanlah puisi ini mengalun sendu..
Ku coba menatap keheningan malam..
Ingat ku ingat..
Pisau yang menyayat hati..
Luka lama yang membekas dalam ingatan..
Hening.. Malam.. Ya.. Ia hening
Sepi.. Malam.. Ya.. Ia sepi
Langkahku kian pasti..
Coba berjalan walau hujan..
Entah jatuh atau apapun itu..
Aku tak peduli...
Semua yang meresap dalam kenangan indah dan memori manis
Kini sirna
Sudahlah ini nasibku
Angan-angan kosong dalam relung jiwa yang hampa
Rasanya tak perlu daku sesalkan
Ini sudah suratan takdir
Catatan kecil dari Tuhan
Hak cipta Aditya Ade Pratama. dilarang keras copy paste tanpa sepengetahuan penulis.
Ku coba menatap keheningan malam..
Ingat ku ingat..
Pisau yang menyayat hati..
Luka lama yang membekas dalam ingatan..
Hening.. Malam.. Ya.. Ia hening
Sepi.. Malam.. Ya.. Ia sepi
Langkahku kian pasti..
Coba berjalan walau hujan..
Entah jatuh atau apapun itu..
Aku tak peduli...
Semua yang meresap dalam kenangan indah dan memori manis
Kini sirna
Sudahlah ini nasibku
Angan-angan kosong dalam relung jiwa yang hampa
Rasanya tak perlu daku sesalkan
Ini sudah suratan takdir
Catatan kecil dari Tuhan
Hak cipta Aditya Ade Pratama. dilarang keras copy paste tanpa sepengetahuan penulis.
No comments:
Post a Comment